Sabtu, 26 Mei 2012

Kuliner khas Surabaya


Ibu Tatik dan Rombongan " SEMANGGI " dari Benowo
Jam ditangan saya menunjukan pukul 06.30, ketika saya berencana untuk keluar dari rumah dengan mengendarai sepeda motor, dengan maksud untuk membayar pajak motor yang sudah terlambat pembayarannya di kantor SAMSAT, namun tidak hanya untuk keperluan membayar pajak motor saja saya keluar rumah waktu itu, ada beberapa tugas dari tempat saya bekerja yang harus saya kerjakan hari itu untuk segera diselesaikan.
Dalam perjalanan mengendarai motor teringat kenangan indah ketika melintas beberapa jalan yang penuh kenangan di waktu lampau bersama seseorang yang telah mengisi hatiku, he he he...jadi sok romantis.

Ketika motor yang saya kendarai melintas di depan Kantor SAMSAT dan saya mengamati Kantor SAMSAT masih tutup maka saya melanjutkan perjalanan, ketika itu cuaca begitu cerah, secerah hati ketika mengendalkan laju motor yang begitu nyaman, karena beberapa onderdilnya baru aja diganti...koq jadi sok merawat sesuatu, padahal nggak banget gitu lho..!!!!, saya dikejutkan oleh rombongan dari beberapa penjual dipinggir jalan, tepatnya di persimpangan jalan antara pasar kembang dan putat jaya, saya melihat pemandangan yang saya rasa itu kurang biasa dimata saya, ada rombogan ibu-ibu dengan membawa bawaan yang digendong, sekilas saya mengira itu penjual jamu gendong, namun ketika saya mendekat dan bertanya kepada salah satu ibu yang menjadi salah satu anggota rombongan tadi menjelaskan bahwa meraka adalah penjual " SEMANGGI " keliling, di persimpangan itu mereka berkumpul untuk nantinya menyebar di area jangkauan di daerah surabaya, terdapat kurang lebih 30 penjual kuliner khas kota Surabaya ini yang berkumpul di persimpangan itu, mereka sudah berlangganan untuk menyewa 2 angkot dari benowo ke persimpangan antara pasar kembang dan putat jaya ini setiap paginya.
Ibu Tatik salah satu dari rombongan penjual SEMANGGI keliling menjelaskan kepada saya, bahwa aktifitas ini dilakukan setiap harinya, namun jika Ibu Tatik ada panggilan khusus atau undangan dari beberapa acara umum maka Ibu Tutik tidak berangkat bersama rombongan lagi, misalkan besok hari minggu Ibu Tutik mempunyai undangan untuk memeriahkan acara Kuliner Kota Surabaya, di jalan Pemuda Surabaya.
Balai Pemuda menjadi tempat Wisata Kuliner khas Surabaya, acara ini dimaksudkan untuk memelihara warisan kuliner yang ada di Surabaya, dan untuk memperkenalkan kepada generasi muda di Surabaya, so...dont miss it, kunjungi acara Wisata Kuliner Surabaya di Balai Pemuda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar