Kata Pepih 5W+1H
sekarang tidaklah cukup karena ada unsur tambahan lainnya, yakni So What ( lalu
Siapa yang nggak kenal dengan
sosok Pepih Nugraha, lahir di Tasikmalaya 11 Desember 1964. Yang berprofesi sebagai wartawan Kompas
sejak 1990, tahun 2005 mendalami social media dan mempraktikan citizen
journalism dan menangani Kompas Update tahun 2008, sekarang menangani Kompas.com
dan Kompasiana, menjadi editor untuk buku Cat Rambut Orang Yahudi Intelijen Bertawaf dan “Pentalogi” Pak Beye
dan Istananya.
Saya akan menyampaikan pesan Pak Pepih dalam bukunya yang berjudul Citizen Journalism Pandangan, Pemahaman, dan Pengalaman.Dia menyebut ada tiga (3) syarat kerja sebagai seorang wartawan profesional :
Saya akan menyampaikan pesan Pak Pepih dalam bukunya yang berjudul Citizen Journalism Pandangan, Pemahaman, dan Pengalaman.Dia menyebut ada tiga (3) syarat kerja sebagai seorang wartawan profesional :
1. Mengetahui
hal-hal menarik bagi pembaca utuk diolah dan dijadikan berita penting
2. Selalu
ingi tahu dan memiliki rasa skeptis ( keraguan ) sehingga selalu ingin
membuktikannya
3. Mampu
mengopservasi, mengamati fenomena, dan kecenderungan yang terjadi
Tiga syarat diatas juga berlaku bagi pewarta warga yang
ingin mempraktekan citizen journalism.
Nah kalau rumus yang ini saya juga baru tahu kalau ternyata ada
tambahan lagi selain rumus 5W+1H yakni Who ( siapa ), What ( apa ) , When ( kapan
), Where ( dimana ), Why ( mengapa ), How ( bagaimana ). apa ), setelah So What ada lagi yang disebut News that We Can Use ! penekanan
manfaat dari sebuah berita bagi para pembacanya, jadi tidak cukup semata mata
untuk memberi informasi, pendidikan, hiburan tetapi juga manfaat berita atau
tulisan itu bagi para pembacanya.
Saya akan menulis kembali “gubahan” yang dibuat oleh Pepih,
berita ini tidak benar dan hanya sebagai contoh saja :
Sonia, seorang karyawati sebuah perusahaan swasta, Senin
kemarin menjadi korban pperampokan ketika mobil yang dikendarainya berhenti
saat lampu merah menyala di perempatan permata hijau, jakarta, sekitar pukul
23.00 malam. Kawanan perampok berhasil menggondol dompet berisi uang dan
surat-surat penting setelah menggedor kaca jendela dan mengancam korban dengan
senjata tajam.
Uraiannya sebagai berikut :
- · Who (Sonia)
- · What (perampokan)
- · When (Senin)
- · Where (Jakarta)
- · Why (berhenti saat lampu merah)
- · How (mengancam korban dengan senjata tajam)
Cerita diatas Itu masuk unsur 5W+1H, sekarang jika memakai
tambahan So What (lalu apa),
Ada tambahan pada
cerita kronogi diatas, misal : Anda hendaknya selalu berhati-hati jika
berhenti di perempatan Permata Hijau saat lampu merah menyala, jangan
sekali-kali membuka kaca jendela mobil meskipun ada yang menggedor dari luar,
pencet klakson terus menerus untuk menarik perhatian warga sekaligus membuat
nyali perampok ciyut, jika hal ini masih dianggap menghawatirkan bagi
keselamatan anda, anda bisa menggunakan jalur lain ketika harus melakukan
perjalanan malam untuk menghindari perempatan Permata Hijau.
Semoga cuplikan dari halaman buku yang ditulis oleh Pepih Nugraha bermanfaat bagi kita semua, jika masih dirasa kurang jelas apa yang saya ringkas diatas, bisa langsung beli bukunya yang berjudul Citizen Journalism Pandangan, Pemahaman, dan
Pengalaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar